August 2016

Flexslider

    Zaini : Yang Maju Pilkada Harus Saling Menghormati, Jangan Menghina Satu Sama Lain


    zaini



    Banda Aceh � Menjelang pesta demokrasi serentak yang akan dilaksanakan di provinsi Aceh, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, mengingatkan agar setiap pasangan calon gubernur, wali kota hingga bupati untuk saling hormat antara satu dengan yang lain.

    Saat peringatan 11 tahun perjanjian damai Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, kemarin, selain mengisahkan kilas balik detik-detik perdamaian Aceh, Gubernur turut menyinggung tentang pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada) serentak 2017.

    �Kita bekerja keras untuk mensukseskan Pilkada sehingga mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Juga atas nama gubernur, saya mengharapkan supaya pihak-pihak yang maju dalam pilkada ini saling memberi hormat kepada yang lain, bukan menghina antara satu dengan yang lain,� kata Zaini Abdullah.

    Selain itu Zaini meminta, seluruh pihak saling menahan diri sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kasus semisal intimidasi dan pemukulan bahkan pembunuhan jangan sampai terjadi kembali di Aceh.

    Berkaca pada Pilkada di Aceh 2012 lalu, kasus intimidasi bahkan pembunuhan terjadi sepanjang perhelatan pemilihan kepala daerah saat itu. Bahkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) hingga lima kali membuat jeda Pilkada atau lebih dikenal dengan istilah cooling down untuk mendinginkan suasana. �Karena kekerasan tidak akan membawa hasil yang sebaik-baiknya. Semoga tidak terjadi kasus kekerasan di Aceh, Insya Allah,�tegas Zaini.


    sumber : okz

    Tgk Ni : Semua Orang Yang Makan Minum Di Aceh Wajib Menangkan Mualem

    mualem


    Banda Aceh - Ketua Mualimin Eks Tripoli, Zulkarnaini Hamzah alias Tgk Ni menyampaikan bahwa semua orang Aceh wajib memenangkan calon gubernur/wakil gubernur Aceh dari Partai Aceh, Muzakir Manaf-TA Khalid pada Pilkada 2017.

    �Semua orang yang makan dan minum di Aceh wajib menangkan Mualem,� katanya saat memberikan sambutan pada acara deklarasi kandidat kepala daerah dari Partai Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (13/08/2016).

    BACA JUGA : Juru Kampanye PA : Yang Tidak Dukung PA, Haram Terima Beras Gratis
    Dia mengatakan, apabila selama ini ada kader Partai Aceh yang berbeda pendapat atas penetapan calon dari Partai Aceh, katanya, mulai sekarang harus menerima.

    �Jika dulu ada selisih paham, sekarang jangan lagi. Menangkan kandidat di masing-masing kabupaten kota. Jika Rapai Pase sudah bersuara, Partai Aceh menang,� ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia berharap agar semua kader untuk bersatu padu memenangkan pasangan calon yang diusung Partai Aceh. �Mari kita bersatu padu untuk memenangkan Partai Aceh di masing-masing kabupaten,� pungkas Tgk Ni.

    BACA JUGA : Yang Tidak Pilih PA, Akan Kita Usir Dari Aceh

    sumber : LN

    Sesosok Mayat Bayi Ditemukan Di Nagan Raya

    mayat bayi di nagan raya


    Nagan Raya - Masyarakat Nagan Raya mendadak heboh dengan penemuan mayat bayi yang diprediksi berumur lima bulan. Bayi malang itu diletakkan di pinggir jalan Nasional Jeuram�Beutong, Kawasan Keude Neulob Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Senin (8/8). Diperkirakan bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap.

    Kapolres Nagan Raya AKBP Mirwazi melalui KBO Reskrim Ipda Zuhatta mengatakan, bayi tersebut ditemukan di sekitar dekat jembatan kawasan Keude Neulob, oleh warga yang hendak pergi kerja sekitar pukul 06.00 WIB.

    "Berdasarkan keterangan dokter, bayinya dibuang belum lama dan diperkirakan umur sekitar lima bulan," katanya.

    Selain itu, kata Zuhatta pada saat ditemukan kondisi bayi terbungkus dengan plastik warna putih, ari�ari bayi sudah di luar bungkusan. Untuk kepentingan penyelidikan, bayi langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Nagan Raya.

    "Diketahui bayi memiliki panjang 27 centi meter serta berat 500 gram. Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui orang tua yang tega membuang bayi tersebut," ungkapnya.


    sumber : AJNN

    Enggan Cuti Selama Kampanye, Ahok Dinilai Mulai Takut Kalah

    ahok


    Jakarta - Keputusan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tidak cuti selama kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 dicurigai lantaran Ahok mulai ketakutan dikalahkan oleh penantangnya.

    ''Saya melihat yang bersangkutan takut kalah, sehingga menghalalkan semua cara, termasuk tidak mau cuti dan menggunakan fasilitas negara saat kampanye," kata Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Baru (Katar), Sugiyanto, Senin (08/08/2016).

    Menurutnya, sebagai seorang pemimpin yang baik, hendaknya Gubernur DKI Jakarta itu menjalankan peraturan yang berlaku.

    "Apalagi waktu Pilkada DKI 2012, Ahok jadi cawagub yang paling vokal untuk meminta petahana Fauzi Bowo cuti agar tidak menggunakan fasilitas negara. Harusnya Ahok ingat ucapanya waktu itu," tegas Sugiyanto.

    Selain itu, Sugiyanto juga memprediksi Mahkamah Konstitusi (MK) akan menolak permohonan Ahok terhadap UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota (UU Pilkada). Khususnya menyangkut aturan cuti bagi petahana pada masa kampanye.

    "Tidak tepat memandang cuti bagi petahana yang ingin maju kembali dalam pilkada sebagai hak semata. Namun harus dipandang sebagai kewajiban, sehingga tidak muncul pemikiran boleh-boleh saja untuk tidak digunakan," pungkasnya.


    sumber : RMOL

    Tidak Konsisten, Ahok Dinilai Berbahaya Jika Jadi Pemimpin

    ahok


    Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap berbahaya jika menjadi pemimpin sehubungan dengan sikap inkonsistensi yang ditunjukan Ahok ketika akhirnya memilih jalur partai politik untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Padahal, sebelumnya Ahok telah berkoar-koar menyatakan diri sebagai bakal calon gubernur melalui jalur independen.

    Apalagi relawan yang menamakan diri Teman Ahok telah mengumpulkan sebanyak satu juta KTP warga DKI yang siap untuk mengantarkannya menjadi salah satu kandidat calon gubernur.

    "Jika menjadi pemimpin sangat berbahaya jika seseorang inkonsisten dengan pernyataanya sendiri," kata pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, dilansir dari Okezone Rabu (03/08/2016).

    Badrun menyebut, inkonsistensi yang ditunjukan Ahok bukanlah yang pertama kali. Melainkan yang ke sekian kalinya dan itu berdampak pada kekecewaan masyarakat.

    "Masyarakat DKI yang tadinya mendukung Ahok melalui jalur independen tentu kecewa karena spirit jalur independen pada saat itu adalah spirit perlawanan untuk membuktikan bahwa jalur independen lebih baik dari jalur partai," pungkasnya.


    sumber : okezone

    Eksekusi Hukuman Cambuk Di Beurawe, Warga Protes Haji Bakri Tidak Ikut Dicambuk

    cambuk di beurawe


    Banda Aceh - Ketika pelaksanaan eksekusi hukuman cambuk sedang berlangsung di halaman Masjid Furqan, Gampong Beurawe, Banda Aceh ada sejumlah penonton berteriak meminta agar Haji Bakri Usman (HBU) dicambuk. Penonton bahkan ada yang memanjat pagar meminta HBU segera dieksekusi cambuk seperti orang lain.

    Setiap kali pihak Kejaksaan memanggil terpidana yang hendak dieksekusi, lagi-lagi penonton berteriak agar HBU juga dicambuk. �Haji Bakri pajan dicambuk, cambuk Haji Bakri, beu ade hukum (Haji Bakri kapan dicambuk, cambuk Haji Bakri, hukum harus adil-red),� teriak salah seorang warga di luar halaman Masjid Furqan.

    HBU dikenal selama ini sebagai tokoh masyarakat yang berasal dari Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, hingga sekarang tidak dijatuhi hukuman apapun. Padahal beberapa tahun lalu, HBU tertangkap basah melakukan perbuatan tercela di sebuah hotel di Banda Aceh.

    �Waktu itu Kota Banda Aceh moratorium hukum cambuk, makanya HBU saat itu tidak kita cambuk,� kilah Kepala Satuan Polisi PP-Polisi Syariat Banda Aceh, Yusnardi usai cambuk di Banda Aceh menjawab permintaan warga, Senin (01/08/2016).

    Kendati demikian, pihaknya akan mencoba mempelajari kembali kasus tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak kejaksaan, apakah masih bisa diproses atau tidak.

    �Kita akan lakukan koordinasi kembali, pelajari kembali kasus tersebut. Akan tetapi harus diketahui, saat itu perangkat hukum kita belum lengkap, saat ini kami tidak bisa melakukan penahanan seperti sekarang,� pungkasnya.


    sumber : habadaily

Feature